KEGAGALAN
PENGOBATAN MODERN
Pharmakologi rumah sakit Bridham Bostom Amerika Serikat (TheHead Of
Pharmacology Bridham Hospital Boston) menyatakan bahwa "No Drug can
Be Considered Safe" yang maknanya " Hampir tidak ada
satu jenis obat pun yang dianggap aman untuk tubuh".
Mungkin
sebagian orang memilih obat kimia karena reaksinya yang begitu cepat dalam
mengatasi suatu penyakit, tapi perlu anda ketahui bahwa reaksi tersebut
tidaklah mengatasi penyebab penyakit tersebut melainkan hanya menekan gejala
yang timbul saja tanpa menjangkau penyebab yang sebenarnya. Penggunaan obat
kimia dalam jangka waktu yang lama juga akan menimbulkan penyakit baru karena
banyak organ-organ tubuh yang rusak akibat obat kimia tersebut, jadi usahakan
kurangi penggunaan obat kimia tersebut untuk meminimalisir bahaya obat kimia
bagi tubuh anda. Menurut Dr. Hiromi Shinya pada buku “The Miracle of
Enzyme” tahun 2005, beliau menyebutkan bahwa semua obat-obatan baik yang
menggunakan resep ataupun tidak pada dasarnya berbahaya bagi tubuh apabila
digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan menurut Dr. John McBridge
dalam penelitiannya tentang efek samping parasetamol terhadap anak yang
melibatkan 520.000 anak di 54 negara, menemukan bahwa resiko peningkatan asma
naik 60% pada anak berusia 6-7 tahun dan akan tiga kali lipat apabila obat
tersebut dikonsumsi sebulan sekali.
Selain itu juga, masih banyak dokter di seluruh dunia yang menyatakan
bahaya obat kimia terhadap tubuh. Berikut ini adalah kutipan-kutipan dari
mereka tentang bahaya obat kimia:
- “Penyebab kebanyakan penyakit adalah pada obatan-obatan kimia beracun yang para dokter berikan dan yakini akan membawa kesembuhan.” (Charles E. Page, M.D.)
- “Pengobatan obat-obatan kimia meliputi tindakan pemberdayaan, bertindak seperti pengobatan bagi penyakit, tapi justru menghasilkan penyakit pada orang sehat.” (R.T. TraIl, M.D.)
- “Obat-obatan tidak pernah menyembuhkan penyakit. Mereka hanya menekan tanda bahaya alami tubuh ketika muncul masalah kesehatan. Rasa sakit mungkin hilang, tapi tanpa disadari pasien malah makin parah kondisinya.” (Daniel. H. Kress, M.D.)
- “Orang yang minum obat perlu pulih dua kali. Sekali untuk pulih dari penyakit dan satu lagi dari obat kimia itu sendiri.” (William Osler, M.D.)
- “Obat-obatan kimia bisa dikatakan tidak begitu penting karena sifatnya hanya menekan gejala penyakit.” (Hans Kusche, M.D.)
- “Jika semua obat-obatan kimia diseluruh dunia dibuang ke laut, ini akan berakibat buruk bagi ikan-ikan tapi baik bagi manusia. (O.W. Holmes, Prof. of Med. Harvard University)
- “Bagian terbesar dari semua penyakit kronis disebabkan dari obat-obatan kimia beracun yang menekan gejala-gejala penyakit akut.” (Henry Lindlahr, M.D.)
- “Tiap dokter senior tahu bahwa kebanyakan penyakit tidak begitu terbantu dengan obat-obatan kimia.” (Richard C. Cabot, M.D. Mass. Gen. Hospital)
- “Obat-obatan kimia hanyalah pereda, karena dibalik penyakit ada penyebabnya. Dan untuk penyebab inilah obat-obatan kimia tak pernah bisa menjangkaunya.” (Wier Mitchel, M.D.)
- “Untuk apa seorang pasien yang karena sakit kemudian menelan racun, atau menelan sesuatu yang bisa membuat orang sehat jadi tambah sakit.” (L.F. Kebler, M.D.)
- “Perlunya mengajarkan umat manusia untuk tidak mengambil obat-obatan kimia merupakan tugas semua pihak yang tahu efek tidak menentu dan merusak dari pengobatan medis. Dan tidaklah lama lagi masa dimana sistem pengobatan medis akan ditinggalkan.” (Charles Armbruster, M. D.)
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang
mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran
adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan
kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan
pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang
sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari
pengetahuan tersebut.
Ada beberapa
masalah terkait obat yang sering dihadapi oleh pasien/konsumen dimana apoteker
memiliki peran penting dalam memberikan solusi, diantaranya adalah :
– Kepatuhan pasien menggunakan
obat (compliance)
Apoteker
memliki peran utama dalam membantu
pasien untuk konsisten menggunakan obatnya tepat waktu dan dengan cara
penggunaan yang benar untuk menjamin mereka mendapatkan manfaat dari obat yang
mereka konsumsi. Kepatuhan ini sangat penting bagi pasien yang
harus menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama karena penyakit kronis
seperti pasien dengan penyakit hipertensi, kolesterol, diabetes mellitus, TB,
dll. Ketidakpatuhan penggunaan obat bisa memicu ketidakefektifan pengobatan dan
bahkan bisa memperburuk kondisi kesehatan pasien. Akibatnya, memicu intervensi
pengobatan tambahan dan bahkan mengakibatkan kematian prematur. Menurut Journal
of Managed Care Pharmacy, setiap harinya terdapat 342 orang meninggal dunia
disebabkan karena kurangnya kepatuhan dalam menggunakan obat. Selain itu, The
New England Healthcare Institute memperkirakan bahwa pertahunnya,
ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan mengakibatkan kerugian sebesar 290
milyar dolar. Apoteker berperan penting dalam mengurangi angka-angka statistik
ini.
– Harga obat
Harga obat
menempati proporsi terbesar dalam biaya kesehatan yaitu sekitar 50-60 % dari
total biaya pengobatan. Bukan menjadi rahasia lagi bahwa kebanyakan masyarakat
dengan tingkat ekonomi yang rendah memiliki ketrebatasan akses terhadap
obat-obatan. Padahal untuk memenuhi prinsip rasionalitas pengobatan selain obat
harus efektif dan tidak memberikan efek samping yang melebihi efikasi, obat
haruslah memiliki harga yang terjangkau. Salah satu jalan dalam memecahkan
masalah ini adalah melalui peningkatan rasionalisasi pemilihan obat dan promosi
penggunaan obat generik. Dan apoteker memiliki peran yang utama dalam
menjalankan program ini. Hal ini sesuai dengan yang tertuang pada PP 51 tahun
2009 pasal 31 mengenai pekerjaan kefarmasian, yang memberikan wewenang kepada
apoteker untuk melakukan kendali biaya. Kendali biaya yang dimaksud adalah
Pelayanan Kefarmasian yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan
pada harga yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bahkan untuk
menjalankan program ini apoteker diperkenankan melakukan penggantian obat merek
dagang dengan obat generik yang memilki efek yang sama dalam resep dokter
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada pasien yang kurang mampu
secara finansial untuk tetap dapat membeli obat dengan mutu yang baik atas
persetujuan dokter dan/atau pasien (PP 51 tahun 2009 pasal 24b).
– Swamedikasi
Menurut WHO
(World Health Organization), Swamedikasi didefinisikan sebagai pemilihan dan
penggunaan obat-obatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang
dapat dikenali sendiri. Gejala-gejala yang dimaksud adalah yang bersifat ringan
seperti demam, batuk, influenza, sakit maag, cacingan, penyakit kulit, alergi,
anemia, wasir, sakit kepala dll. Perluasan akses informasi kesehatan melalui internet
dan keinginan untuk memperoleh suatu solusi mudah, murah dan cepat atas masalah
kesehatan, mendorong meningkatnya swamedikasi di masyarakat. Tetapi, pada
prakteknya swamedikasi seringkali menjadi penyebab terjadinya medication
error/kesalahan pengobatan. Disini apoteker memiliki peran yang sangat penting
dikarenakan dalam swamedikasi memungkinkan interaksi masyarakat dengan
apoteker. Apoteker berkewajiban memberikan edukasi dan pengawasan kepada
masyarakat dalam melakukan swamedikasi. Untuk mendukung pelaksanaan swamedikasi
secara tepat, aman dan rasional, selain pelayanan obat yang tergolong over the
counter (obat bebas dan bebas terbatas), apoteker juga memiliki hak dalam
menyerahkan beberapa obat keras (Obat Wajib Apotek/OWA) tanpa resep dokter. Obat
Wajib Apotek yang dimaksud dijelaskan dalam Permenkes no.919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria OWA
dan dikategorikan menjadi tiga golongan yang masing-masing dijelaskan dalam
permenkes yang terpisah.
Melalui
perannya ini apoteker dapat menjamin aspek klinis dan ekonomi dari
pelaksanaan swamedikasi berdasarkan kepentingan pasien.
Hippokrates (460 SM - 370 SM) yang merupakan seorang ahli fisika dari
Yunani kuno, yang kini dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka
sepanjang masa. Hippokrates belajar
dunia kedokteran dari sekolah kedokteran Kos dan mungkin merupakan salah satu
murid dari Herodikus. Tulisan hasil karyanya yang dikenal dengan Corpus
Hippocraticum telah membuang semua pemikiran takhyul masyarakat Yunani kuno
mengenai penyakit dan obat-obatan.maka dari itu ia disebut "Bapak
Kedokteran" mengatakan Let Thy Food Be Your Medicine' yang artinya jadikan makanan utamamu sebagai
obat.
Kegagalan dunia kedokteran modern
diakibatkan pendekataan pada penyakit dan obat menjadi prioritas utama dari pada
pola makan sehat. Super health can be achieved through balance nutrition
exercise and positive mind" Kesehatan optimal dicapai melalui nutrisi yang
seimbang cukup gerak, dan keharmonisan pemikiran.
Pepatah mengatakan yang artinya, masa depan tubuh kita sangat ditentukan
oleh apa yang kita makan. makanan yang kita makan akan menentukan kualitas
tubuh kita, karena itu kalau yang kita berikan kepada tubuh kita adalah makanan
yang asal enak dan menyenangkan tanpa peduli kan kepentingan tubuh kita, ia
ibarat sebuah mobil baru yang sangat bagus dan mahal, tapi oli dan bensin yang
diberikan adalah oli campur dan bensin dua tak yang berkualitas jelek.
Jika dipikir dan dianalisa mobil yang sudah tua dan antik yang dirawat
dengan perawatan yang maksimal oleh pemiliknya diberi oli yang berkualitas
tinggi dan bensin yang bagus, walaupun mobil itu sudahtua pasti kalau berbicara
tentang eksistensinya pasti lebih mahal apabila dijual dipasaran dibanding
dengan mobil mewah namun kondisi mesinnya yang hancur.
Semoga kita dapat membatasi diri kita mengkonsumsi obat - obat kimia yang
ternyata tidak aman bagi kita apabila kita sakitkarena sifatnya menyembuhkan
dan menimbulkan penyakit baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar