Mencintai
Bangsa Melalui Implementasi Tri Prasetya
SMA
Negeri 12 Merangin
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya. Kaya dalam besarnya jumlah penduduk
atau rakyatnya. Kaya dalam hal
kebudayaan, suku bangsa dan agama. Dan kaya dalam arti kekayaan alam dan letak
geografisnya. Indonesia berada di
sepanjang garis khatulistiwa. Bagaikan jamrud yang berada pada 6ᵒ LU
– 11ᵒ LS dan 95ᵒ BT - 141ᵒ BT. Diantara dua
samudera dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta Benua
Asia dan Benua Australia. Yang dua per tiga luas wilayah Indonesia adalah
lautan, yang memiliki kekayaan akan berbagai bahan tambang, serta daratan yang
subur dalam bidang pertanian dan perkebunan. Indonesia yang besar yang memiliki
beragam corak budaya yang penuh warna. Bermacam-macam kebudayaan, agama dan
adat istiadat yang terdapat di Indonesia, hingga tak terhitung jumlahnya jika
hanya dengan menggunakan jari saja.
Sebagai warga negara Indonesia, terutama pelajar
yang merupakan generasi muda harus mengetahui tentang bermacam-macam
kebudayaan, agama dan adat istiadat yang terdapat di Indonesia. Sebab kita lah,
generasi yang akan memegang amanah untuk memimpin bangsa ini. Jika kita tidak
tahu dan mengenal, sangat mungkin berbagai kekayaan Indonesia akan digerogoti
bangsa dan pihak-pihak lain yang ingin menguasi Indonesia. Sedangkan aktifitas
sebagai pelajar, menuntut generasi muda untuk sibuk dengan berbagai ilmu-ilmu
sains yang pasti. Pelajar hanya berkutat dengan berbagai rumus dan teori-teori
sehingga jarang memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Sikap ini
menimbulkan ketidakpedulian generasi muda terutama pelajar untuk acuh yang
menyebabkan mereka tidak kenal dan peka untuk menjaga kakayaan yang ada di
Indonesia. Dan ketika bangsa ini kecolongan, barulah seluruh rakyat Indonesia
geger terutama para generasi mudanya yang hanya berani berkicau di media
sosialnya. Tanpa mereka sadari hal tersebut terjadi karena keacuhan mereka
untuk menjaga kebudayaan, adat istiadat, dan letak wilayah di Indonesia.
Oleh sebab itu, para generasi muda terutama pelajar
harus menanamkan dan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Salah
satu caranya yaitu dengan implementasi Tri Prasetya yang terdapat di SMA Negeri
12 Merangin.
Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin adalah tiga janji
seluruh pelajar SMA Negeri 12 Merangin yang menuntut kesetiaan dalam
melaksanakan poin-poin yang terkandung di dalamnya. Tri Prasetya SMA Negeri 12
Merangin yaitu : 1. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa
satu, Bangsa Indonesia. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Bernegara satu,
Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin adalah
putra dan putri Indonesia. Setia pada proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila,
dan UUD tahun 1945. 3. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin berakhlak mulia,
mandiri, disiplin dan bertanggung jawab, serta bijak terhadap lingkungan.
Dengan membacanya saja
sangat jelas bahwa kandungan Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin sangat
menggugah rasa nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia. Tri Prasetya
ini selalu berkumandang setiap Hari Senin yang menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan upacara bendera. Tri Prasetya ini diucapkan oleh seluruh siswa SMA
Negeri 12 Merangin setelah pembacaan Pancasila dan UUD 1945. Jika kita
membacanya dengan sepenuh hati, kita akan memahami makna yang luar biasa di
balik isi-isinya tersebut.
Pada poin pertama Tri Pasetya, “Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.” Pernyataan ini
sinkron dengan kebaragaman agama di Indonesia. Karena masyarakat Bangsa
Indonesia sangat beragam. Terdiri dari beberapa agama dan kepercayaan yang
heterogen. Ada yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, bahkan
Konghuchu. Namun jika kita pahami maknanya bersama, semua agama-agama tersebut
tetaplah menyembah pada satu kepercayaan yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak perlu lagi salah satu bersitegang untuk mengkotak-kotak keragaman agama
di bangsa ini. Dengan anggapan bahwa agamanya yang paling benar. Sebab
sejatinya semua agama yang dianut di Indonesia mengajarkan seluruh umatnya
untuk beribadah dan berbuat kebaikan, dengan satu tujuan yang sama yaitu Tuhan
yang hanya satu, Tuhan Yang Maha Esa. Pernyataan ini membuat siswa untuk hidup
berdampingan dalam perbadaan agama yang dianut masing-masing. Tanpa ada
diskriminasi dan tetap menjunjung persaman hak dan kewajiban dalam
pembelajaran.
Selanjutnya, pernyataan “Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, Bangsa
Indonesia. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Bernegara satu, Negara Kesatuan
Republik Indonesia. “ . Selaras dengan ikrar Sumpah Pemuda yang terjadi
pada 28 Oktober 1928. Menumbuhkan kesadaran para pelajar atau siswa bahwa
mereka harus bersatu dalam membangun bangsa dan negara ini. Meskipun mereka
berbeda daerah, berbeda pulau dan terpisah oleh laut namun tanah airnya tetap
Indonesia. Walaupun berbeda warna kulit, ada yang berkulit sawo matang, putih
kuning langsat, dan hitam, berbeda warna
rambut ada yang lurus ada yang keriting namun tetap Bangsa Indonesia. Meskipun
setiap berbeda daerah berbeda bahasa, namun tetap menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia. Dan walaupun berbeda suku, keturunan adat dan istiadat tetap
dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya, pada poin kedua yaitu “Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin adalah
putra dan putri Indonesia. Setia pada proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila,
dan UUD tahun 1945 “ . Pernyataan ini menegaskan kesetiaan terhadap
Indonesia. Bahwa generasi muda, terutama pelajar adalah warga negara Indonesia
yang lahir, besar, dan berdomisili di Indonesia harus membanggakan serta
mengharumkan nama Indonesia. Sebagai uapaya melanjutkan perjuangan
mempertahankan dari para pahlawan ketika berjuang merebut kemerdekaan. Setia
pada Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan nilai-nilai yang hendak
dicapai di masyarakat sebagai sarana pemersatu bangsa. Menggali makna dalam
nilai-nilai di kelima sila dalam Pancasila.
Pertama, nilai ketuhanan yang mengandung pengertian
tentang pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta alam semesta. Untuk senantiasa menaati perintah Tuhan dan menjauhi
larangan-Nya. Bahwa setiap warga negara diberi kebebasan untuk memeluk dan
saling menghormati kemerdekaan beragama. Nilai kemanusiaan dalam sila kedua,
yaitu kesadaran sikap para pelajar untuk berprilaku sesuai dengan nilai-nilai
moral agar memperlakukan sesama sebagaimana mestinya atas dasar persamaan
derajat dan hak asasi. Silai ketiga, yaitu nilai persatuan mengandung makna
bahwa pelajar SMA Negeri 12 Merangin membina rasa nasionalisme, menjadikan
perbedaan sebagai warna dalam bingka Bhineka Tunggal Ika, bukan sebagai
penyebab perselisihan. Nilai kerakyatan dalam sila keempat penjelasan bahwa
pemerintahan secara demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat. Menjadi acuan bahwa dari sekarang para pelajar harus
mempersiapkan diri, mental dan kemampuan untuk menjadi pemimpin Indonesia kelak.
Serta sila kelima mengenai nilai keadilan sabagai tujuan untuk menciptakan
masayarakat yang adil dan makmur. Dengan tetap menaati UUD 1945 sebagai
perundang-undangan dengan hirarki
tertinggi di Indonesia.
Tri Prasetya SMA Negeri
12 Merangin yang ketiga yaitu bahwa “siswa
SMA Negeri 12 Merangin berakhlak mulia, mandiri, disiplin dan bertanggung
jawab, serta bijak terhadap lingkungan“. Pengucapan ini membuat para siswa
untuk senantiasa ingat untuk menjaga akhlak, prilaku dan etikanya. Menjadi
pelajar tidak hanya dituntut dalam kecerdasan otak, namun juga kecerdasan hati
dan emosi. Tak hanya belajar tentang teori-teori ilmu sains, namun juga melatih
kebiasaan untuk disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Memulai kedisiplinan
dalam aktifitas sehari-hari di sekolah, seperti datang tepat waktu, menaati
peraturan kelas dan sekolah, melaksanakan tugas 6K setiap pagi, serta
berpartisipasi aktif dalam setiap kegaiatan ekstrakulikuler. Tidak hanya
menuntut nilai sempurna untuk setiap ulangan, namun menumbuhkan kesadaran bahwa
pelajar punya tangung jawab untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Menjaga
lingkungan berarti turut menjaga keselamatan alam Indonesia agar tetap lestari
dan indah. Hingga sampai generasi berikutnya.
Oleh karena itu,
setelah memahami tentang makna yang terkandung dalam Tri Prasetya SMA Negeri 12
Merangin diharapkan seluruh siswa mampu untuk mengimplementasi dan terus
menerapkannya di kehidupan sehari-hari karena mereka dituntut untuk menepati
sumpah yang telah mereka ucapkan setiap upacara sakral bendera merah putih.
Jika satu pelajar saja memahami dan melaksanakannya, lalu membagikan kepada
teman-teman yang lain, diteruskan pada keluarganya, disusul pemahaman di
masyarakat, sangat memungkinkan bahwa seluruh warga negara Indonesia akan
mengerti begitu berharganya Indonesia dengan menumbuhkan satu rasa, yaitu
nasionalisme. Saya mengajak anda mencintai bangsa Indonesia, anda menularkannya
ke dia, dan kita menyebarkan cinta ini kepada mereka. Mewujudkan Indonesia yang
bersatu, saling mencintai dalam warna keberagaman di bawah naungan garuda
Pancasila dan Bhineka tunggal Ika, mencapai generasi yang damai dan berjiwa nasionalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar