Senin, 09 Mei 2016

artikel - Mencintai Bangsa Melalui Implementasi Tri Prasetya



Mencintai Bangsa Melalui Implementasi Tri Prasetya
SMA Negeri 12 Merangin
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya. Kaya dalam besarnya jumlah penduduk atau rakyatnya.  Kaya dalam hal kebudayaan, suku bangsa dan agama. Dan kaya dalam arti kekayaan alam dan letak geografisnya.   Indonesia berada di sepanjang garis khatulistiwa. Bagaikan jamrud yang berada pada 6 LU – 11 LS dan 95 BT - 141 BT. Diantara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta Benua Asia dan Benua Australia. Yang dua per tiga luas wilayah Indonesia adalah lautan, yang memiliki kekayaan akan berbagai bahan tambang, serta daratan yang subur dalam bidang pertanian dan perkebunan. Indonesia yang besar yang memiliki beragam corak budaya yang penuh warna. Bermacam-macam kebudayaan, agama dan adat istiadat yang terdapat di Indonesia, hingga tak terhitung jumlahnya jika hanya dengan menggunakan jari saja.
Sebagai warga negara Indonesia, terutama pelajar yang merupakan generasi muda harus mengetahui tentang bermacam-macam kebudayaan, agama dan adat istiadat yang terdapat di Indonesia. Sebab kita lah, generasi yang akan memegang amanah untuk memimpin bangsa ini. Jika kita tidak tahu dan mengenal, sangat mungkin berbagai kekayaan Indonesia akan digerogoti bangsa dan pihak-pihak lain yang ingin menguasi Indonesia. Sedangkan aktifitas sebagai pelajar, menuntut generasi muda untuk sibuk dengan berbagai ilmu-ilmu sains yang pasti. Pelajar hanya berkutat dengan berbagai rumus dan teori-teori sehingga jarang memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Sikap ini menimbulkan ketidakpedulian generasi muda terutama pelajar untuk acuh yang menyebabkan mereka tidak kenal dan peka untuk menjaga kakayaan yang ada di Indonesia. Dan ketika bangsa ini kecolongan, barulah seluruh rakyat Indonesia geger terutama para generasi mudanya yang hanya berani berkicau di media sosialnya. Tanpa mereka sadari hal tersebut terjadi karena keacuhan mereka untuk menjaga kebudayaan, adat istiadat, dan letak wilayah di Indonesia.
Oleh sebab itu, para generasi muda terutama pelajar harus menanamkan dan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Salah satu caranya yaitu dengan implementasi Tri Prasetya yang terdapat di SMA Negeri 12 Merangin.
Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin adalah tiga janji seluruh pelajar SMA Negeri 12 Merangin yang menuntut kesetiaan dalam melaksanakan poin-poin yang terkandung di dalamnya. Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin yaitu : 1. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin adalah putra dan putri Indonesia. Setia pada proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila, dan UUD tahun 1945. 3. Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin berakhlak mulia, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab, serta bijak terhadap lingkungan.
Dengan membacanya saja sangat jelas bahwa kandungan Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin sangat menggugah rasa nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia. Tri Prasetya ini selalu berkumandang setiap Hari Senin yang menjadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara bendera. Tri Prasetya ini diucapkan oleh seluruh siswa SMA Negeri 12 Merangin setelah pembacaan Pancasila dan UUD 1945. Jika kita membacanya dengan sepenuh hati, kita akan memahami makna yang luar biasa di balik isi-isinya tersebut.
Pada poin pertama Tri Pasetya, “Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”  Pernyataan ini sinkron dengan kebaragaman agama di Indonesia. Karena masyarakat Bangsa Indonesia sangat beragam. Terdiri dari beberapa agama dan kepercayaan yang heterogen. Ada yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, bahkan Konghuchu. Namun jika kita pahami maknanya bersama, semua agama-agama tersebut tetaplah menyembah pada satu kepercayaan yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tidak perlu lagi salah satu bersitegang untuk mengkotak-kotak keragaman agama di bangsa ini. Dengan anggapan bahwa agamanya yang paling benar. Sebab sejatinya semua agama yang dianut di Indonesia mengajarkan seluruh umatnya untuk beribadah dan berbuat kebaikan, dengan satu tujuan yang sama yaitu Tuhan yang hanya satu, Tuhan Yang Maha Esa. Pernyataan ini membuat siswa untuk hidup berdampingan dalam perbadaan agama yang dianut masing-masing. Tanpa ada diskriminasi dan tetap menjunjung persaman hak dan kewajiban dalam pembelajaran.
Selanjutnya, pernyataan “Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia. “ . Selaras dengan ikrar Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928. Menumbuhkan kesadaran para pelajar atau siswa bahwa mereka harus bersatu dalam membangun bangsa dan negara ini. Meskipun mereka berbeda daerah, berbeda pulau dan terpisah oleh laut namun tanah airnya tetap Indonesia. Walaupun berbeda warna kulit, ada yang berkulit sawo matang, putih kuning langsat, dan hitam, berbeda  warna rambut ada yang lurus ada yang keriting namun tetap Bangsa Indonesia. Meskipun setiap berbeda daerah berbeda bahasa, namun tetap menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Dan walaupun berbeda suku, keturunan adat dan istiadat tetap dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya, pada poin kedua yaitu “Kami siswa SMA Negeri 12 Merangin adalah putra dan putri Indonesia. Setia pada proklamasi 17 Agustus 1945, Pancasila, dan UUD tahun 1945 “ . Pernyataan ini menegaskan kesetiaan terhadap Indonesia. Bahwa generasi muda, terutama pelajar adalah warga negara Indonesia yang lahir, besar, dan berdomisili di Indonesia harus membanggakan serta mengharumkan nama Indonesia. Sebagai uapaya melanjutkan perjuangan mempertahankan dari para pahlawan ketika berjuang merebut kemerdekaan. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan nilai-nilai yang hendak dicapai di masyarakat sebagai sarana pemersatu bangsa. Menggali makna dalam nilai-nilai di kelima sila dalam Pancasila.
Pertama, nilai ketuhanan yang mengandung pengertian tentang pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta. Untuk senantiasa menaati perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Bahwa setiap warga negara diberi kebebasan untuk memeluk dan saling menghormati kemerdekaan beragama. Nilai kemanusiaan dalam sila kedua, yaitu kesadaran sikap para pelajar untuk berprilaku sesuai dengan nilai-nilai moral agar memperlakukan sesama sebagaimana mestinya atas dasar persamaan derajat dan hak asasi. Silai ketiga, yaitu nilai persatuan mengandung makna bahwa pelajar SMA Negeri 12 Merangin membina rasa nasionalisme, menjadikan perbedaan sebagai warna dalam bingka Bhineka Tunggal Ika, bukan sebagai penyebab perselisihan. Nilai kerakyatan dalam sila keempat penjelasan bahwa pemerintahan secara demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat. Menjadi acuan bahwa dari sekarang para pelajar harus mempersiapkan diri, mental dan kemampuan untuk menjadi pemimpin Indonesia kelak. Serta sila kelima mengenai nilai keadilan sabagai tujuan untuk menciptakan masayarakat yang adil dan makmur. Dengan tetap menaati UUD 1945 sebagai perundang-undangan dengan hirarki  tertinggi di Indonesia.
Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin yang ketiga yaitu bahwa “siswa SMA Negeri 12 Merangin berakhlak mulia, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab, serta bijak terhadap lingkungan“. Pengucapan ini membuat para siswa untuk senantiasa ingat untuk menjaga akhlak, prilaku dan etikanya. Menjadi pelajar tidak hanya dituntut dalam kecerdasan otak, namun juga kecerdasan hati dan emosi. Tak hanya belajar tentang teori-teori ilmu sains, namun juga melatih kebiasaan untuk disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Memulai kedisiplinan dalam aktifitas sehari-hari di sekolah, seperti datang tepat waktu, menaati peraturan kelas dan sekolah, melaksanakan tugas 6K setiap pagi, serta berpartisipasi aktif dalam setiap kegaiatan ekstrakulikuler. Tidak hanya menuntut nilai sempurna untuk setiap ulangan, namun menumbuhkan kesadaran bahwa pelajar punya tangung jawab untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Menjaga lingkungan berarti turut menjaga keselamatan alam Indonesia agar tetap lestari dan indah. Hingga sampai generasi berikutnya.
Oleh karena itu, setelah memahami tentang makna yang terkandung dalam Tri Prasetya SMA Negeri 12 Merangin diharapkan seluruh siswa mampu untuk mengimplementasi dan terus menerapkannya di kehidupan sehari-hari karena mereka dituntut untuk menepati sumpah yang telah mereka ucapkan setiap upacara sakral bendera merah putih. Jika satu pelajar saja memahami dan melaksanakannya, lalu membagikan kepada teman-teman yang lain, diteruskan pada keluarganya, disusul pemahaman di masyarakat, sangat memungkinkan bahwa seluruh warga negara Indonesia akan mengerti begitu berharganya Indonesia dengan menumbuhkan satu rasa, yaitu nasionalisme. Saya mengajak anda mencintai bangsa Indonesia, anda menularkannya ke dia, dan kita menyebarkan cinta ini kepada mereka. Mewujudkan Indonesia yang bersatu, saling mencintai dalam warna keberagaman di bawah naungan garuda Pancasila dan Bhineka tunggal Ika, mencapai generasi yang damai dan berjiwa nasionalisme.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar