Minggu, 08 Oktober 2017

Sintesis turunan Natrium Diklofenak – Penghambat COX (Analgetik)



Sintesis turunan Natrium Diklofenak – Penghambat COX (Analgetik)

Natrium diklofenak merupakan salah satu obat yang analgetik. Natrium diklofenak atau (Natrium 2-(2(2,6-diklorofenil amina)fenil)asetat merupakan obat yang selain sebagai analgetik namun juga memiliki mekanisme utama sebagai anti inflamasi dengan cara menghambat sintesis prostaglandin berupa penghambatan siklooksigenase (COX).
Obat-obat yang dapat memblok aksi dari COX biasanya merupakan golongan obat NSAID (Non Steroid anti-Inflmatory drug). Golongan NSAID dapat menurunkan produksi prostaglandin yang berperan dalam memediasi terjadinya inflamasi dan nyeri. Secara umum NSAID meiliki efek sebagai analgesic (anti nyeri), antipiretik dan pada dosis tinggi sebagai anti inflamasi (meredakan peradangan).
Timbulnya nyeri dapat disebabkan karena adanya inflamasi di dalam tubuh. Terjadinya pengeluran berbagai mediator inflamasi seperti bradikinin, prostaglandin, luekotrien, amin, purin sitokin dan sebagainya dapat terjadin karena adanya cidera jaringan atau inflamasi.
Karena semakin berkembangnya zaman, obat penghilang nyeri yang efektif sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan karena penderita nyeri dan beberapa penyakit yang dapat memberikan nyeri seperti kanker semakin meningkat sedangkan pengobatan nyeri masih banyak yang kurang efektif.
Beberapa penelitian mengenai natrium diklofenak sebagai penghambat COX. Beberapa pengembang Natrium diklofenak adalah telah dilakukannya penelitian dalam mereaksikan natrium diklofenak menjadi ester dengan substituent aromatis heterosiklis. Hasil sintesis yang dilakukan tersebut terbukti dapat mereduksi efek samping iritasi gastro intestinal dan peptic ulcer. Selain itu, pengembangan natrium diklofenak dengan mensintetsis natrium diklofenak melalui reaksi esterifikasi dengan substituent alkil, menghasilkan peningkatan aktivitas natrium diklofenak namun mereduksi efek samping gastro intestinal dan peptic ulcer.
            Herdiyanti, et al. (2014) melakukan penelitian dalam mensintesis turunan obat dari senyawa natrium diklofenak melalui reaksi benzoilasi.  Tahap reaksi dilakukan dengan mereaksikan natrium diklofenak  5 mmol seberat 1,590 gram dengan 4-klorobenzoil klorida 5 mmol sebanyak 0,7 ml dalam tetrahidrofuran di dalam labu alas bulat. Melalui reaksi substitusi nekleofilik, Natrium diklofenak direaksikan dengan 4-klorobenzoil klorida. Mekanisme reaksi berlangsung melalui adisi nukleofilik dan eliminasi ion klorida. Nukleofil akan menyerang gugus karbonil pada 4-klorobenzoil klorida, terjadi mekanisme reaksi adisi nukleofilik dan eliminasi ion klorida. Ion klorida yang tereliminasi kemudian mengikat ion natrium pada natrium diklofenak sehingga membentuk NaCl. Sedangkan ion COO-  dari diklofenak menyerang gugus H pada ikatan amina diklofenal sehingga membentuk gugus COOH pada senyawa target.
Herdiyanti, et, al. (2014) menyatakan bahwa senyawa target hasil sintesis merupakan senyawa baru dan murni. Kemurnian ditunjukkan dari spectra senyawa fraksi pada hasil purity test menggunakan KLT-densitometri. Senyawa hasil sintesis merupakan ikatan amida sehingga penentu utama terbentukknya senyawa hasil sintesis adalah dengan adanya spectra yang dapat menunjukkan amida.suatu amida memiliki dua ikatan polar utama, yaitu C=O dan C-N. gugus C=O amida dan C-N pada aromatis (terkonjugasi) berada pada frekuensi 1680 – 1630 cm-1 dan 1350-1000 cm-1..
Hasil sintesis natrium diklofenak dengan 4-klorobenzoil klorida  menhasilkan senyawa asam 2-(2-(4-kloro-N-(2,6-diklorofenil) benzamida) fenil) asetat menggunakan cara benzoilasi dilakukan dengan waktu optimal 20 jam. Hasil karakteristinya, senyawa hasil sintesis ini memiliki organoleptis berupa Kristal jarun dengan warna putih kekuningan. Didapatkan senyawa murni berdasarkan uji kemurnian dilihat pada jarak titik leleh sebesar 144-146 ᵒC. sedangkan berdasarkan spectra 1H-Nmr dan IR dihasilkan senyawa hasil sintesis merupakan senyawa asam 2-(2-(4-kloro-N-(2,6-diklorofenil) benzamida) fenil) asetat.

Sumber :
Herdiyanti, W.F., A.R. Puspaningtyas dan I. Oktavianawati. 2014. Sintesis Asam 2-(2-(4-Kloro-N-(2,6-Diklorofenil)benzamida)fenil)asetat Sebagai Salah Satu Turunan Diklofenak Merupakan Kandidat Obat Penghambat COX (Siklooksigenase). E-Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol 2 (3) : 427-431.

PERTANYAAN

1.       Bagaimana mekanisme kerja obat golongan diklofenak?
2.       Bagaimana mekanisme kerja natrium diklofenak?
3.       Apakah perbedaan mekanisme anatara natrium diklofenak dengan kalium diklofenak?
4.       Apa indikasi dari natrium diklofenak?
5.       Apa efek samping dari natrim diklofenak yang sudah diketahui?
6.       Bagaimana interaksi obat dan kontraindikasi diklofenak secara umum?
7.       Bagaimana reaksi yang terjadi dalam sintesis turunan natrium diklofenak?
8.       Apa keuntungan dari hasil sintesis turunan na-diklofenak?
9.       Bagaimana prinsip penggunaan spekt.IR dalam identifikasi hasil sintesis turunan diklofenak?
10.   Bagaimana penentuan struktur senyawa hasil sintesis selain menggunakan spectrum IR?
 

23 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Golongan diklofenak memiliki efek analgesik, antirematik, antipiretik dan antiinflamasi. Obat tersebut merupakan COX-inhibitor nonselektif yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim siklooksigenase berperan dalam produksi sejumlah zat kimia dalam tubuh, salah satunya prostaglandin. Prostaglandin ini diproduksi oleh tubuh sebagai respon dari cedera sehingga syaraf akan lebih sensitif terhadap rasa nyeri.

      Terdapat dua jenis obat yang termasuk dalam golongan diklofenak, yaitu Na diklofenak dan Kalium diklofenak. Perbedaan dari keduanya adalah garam kalium yang ada di obat diklofenak lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis. Pada keadaan yang akut dan nyeri yang agak berat, lebih baik menggunakan kalium diklofenak dibandingkan dengan natrium diklofenak.

      Hapus
  2. Dari penenjelasan diatas dengan penambahan gugus apa na diklofenak mempunyai aktivitas paling tinggi dan dengan efek samping yang paling kecil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasarkan sumber yang saya dapatkan, natrium diklofenak dikembangkan dengan mereaksikannya menjadi ester dengan substituen aromatis heterosiklis. hasil sintesis tersebut dapat dapat menurunkan efek samping iritasi saluran cerna dan peptic ulcer. sehingga sintesis turunan hasil natrium diklofenak ini dapat dijadikan kandidat untuk pemngembangan obat baru

      Hapus
  3. Apakah keuntungan dari terapi penggunaan 2-(2-(4-kloro-N-(2,6-diklorofenil) benzamida) fenil) asetat terhadap Na diklofenak itu sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2-(2-(4-kloro-N-(2,6-diklorofenil) benzamida) fenil) merupakan hasil sintesis natrium diklofenak dengan 4-klorobenzoil klorida. sintesis turnan diklofenak ini dilakukan karena dapat menurunkan efek samping berupa iritasi gastrointestinal dan peptic ulcer dibandingkan dengan natrium diklofenak itu sendiri.

      terima kasih atas kunjungannya. semoga bermanfaat :)

      Hapus
  4. hai dyah, natrium diklofenak itu berinteraksi dengan apa saja? tolong di jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai yoan... terima kasih atas pertanyaannya
      natriun diklofenak dapat mengalami interaksi obat dengan aspirin, digoksin dan obat-obat diuretik

      Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak.
      - Diklofenak meningkatkan konsentrasi plasma digoksin, metotreksat, siklosporin dan litium sehingga meningkatkan toksisitasnya.
      - dan Diklofenak dapat menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik
      semoga jawaban ini dapat membantu ya yoan.. :)

      Hapus
  5. No 4. Obat-obat ini digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit akibat rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (Pengapuran sendi), nyeri, peradangan, pembengkakan, kekakuan dan nyeri sendi. Dalam beberapa kasus, obat ini akan digunakan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk ankylosing spondylitis, kram menstruasi atau serangan migrain akut.
    Sumber: Natrium Diklofenak - Mediskus

    BalasHapus
  6. No 3. Natrium diklofenak dan kalium diklofenak merupakan obat golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid). Obat tersebut merupakan COX-inhibitor nonselektif yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim siklooksigenase berperan dalam produksi sejumlah zat kimia dalam tubuh, salah satunya prostaglandin. Prostaglandin ini diproduksi oleh tubuh sebagai respon dari cedera sehingga syaraf akan lebih sensitif terhadap rasa nyeri.Perbedaan dari keduanya adalah garam kalium yang ada di obat diklofenak lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis. Pada keadaan yang akut dan nyeri yang agak berat, lebih baik menggunakan kalium diklofenak dibandingkan dengan natrium diklofenak.

    BalasHapus
  7. jawaban no 2 Secara umum, Natrium Diklofenak bekerja dengan Menghambat Cyclooxygenase tidak secara selektif, yaitu menghambat Cyclooxygenase 1 (COX-1) dan Cyclooxygenase-2 (COX-2), Sehingga menghasilkan penghambatan sintesis prostaglandin (yang merupakan mediator nyeri).

    BalasHapus
  8. No 3, menurut sepengetahuan saya tidak ada perbedaan dari mekanisme kerja Na diklofenak dan K diklofenak itu sendiri, perbedaan antara keduanya yaitu pada proses absorbsinya, dimana garam kalium yang ada di obat diklofenak (K-diklofenak) lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis. Pada keadaan yang akut dan nyeri yang agak berat, lebih baik menggunakan kalium diklofenak dibandingkan dengan natrium diklofenak.

    BalasHapus
  9. Hay dyah
    3. Sebagai ajuvan pada nyeri inflamasi yang berat dari infeksi telinga, hidunga atau tenggorokan.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Mengenai mekanisme kerja natrium diklofenak,

    Cara kerja Natrium diclofenac adalah dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.

    BalasHapus
  12. • kondisi-kondisi penekanan sumsum tulang seperti leukopenia, agranulositosis, thrombopenia dengan / tanpa purpura, anemia aplastik dapat terjadi tetapi sangat jarang. Meski demikian kemungkinan ini harus diwaspadai, karena jika terjadi dapat berakibat fatal.
    • Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obat NSAID. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
    • Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.

    BalasHapus
  13. Obat-obat ini digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit akibat rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (Pengapuran sendi), nyeri, peradangan, pembengkakan, kekakuan dan nyeri sendi. Dalam beberapa kasus, obat ini akan digunakan sebagai bagian dari rejimen pengobatan untuk ankylosing spondylitis, kram menstruasi atau serangan migrain akut.

    BalasHapus
  14. Efek samping sodium diklofenak yang lebih berat termasuk demam, infeksi, gagal jantung kongestif, hipertensi, ecchymosis, esofagitis, depresi, asma, penglihatan kabur, alopecia, atau sistitis.

    BalasHapus
  15. Efek samping sodium diklofenak yang lebih berat termasuk demam, infeksi, gagal jantung kongestif, hipertensi, ecchymosis, esofagitis, depresi, asma, penglihatan kabur, alopecia, atau sistitis.

    BalasHapus
  16. natrium diklofenak adalah suatu zat antiinflamasi nonsteroid dan mengandung kalium dari diklofenak. pada kalium diklofenak, ion sodium dari sodium diklofenak diganti dengan ion kalium. zat aktifnya adalah sama dengan sodium diklofenak. obat ini mempunyai efek analgesik dan antiinflamasi. tablet kalium diklofenak memiliki mula kerja yang cepat. penghambatan biosintesa prostaglandin. yang telah dibuktikan pada beberapa percobaan, mempunyai hubunganpenting dengan mekanisme kerja kalium diklofenak.prostaglandinmempunyai peranan penting sebagai penyebab dari inflamasi,nyeri dan demam.

    BalasHapus
  17. efek yang terjadi jika Natrium diclofenac digunakan dengan obat-obat lain :
    a. Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya, fluoxetine) : resiko perdarahan lambung meningkat.

    BalasHapus
  18. Terdapat dua jenis obat yang termasuk dalam golongan diklofenak, yaitu Na diklofenak dan K diklofenak. Perbedaan dari keduanya adalah garam kalium yang ada di obat diklofenak lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis.

    BalasHapus
  19. Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan.

    BalasHapus